SUMBERHUKU.ID, Pemilihan kepala daerah merupakan salah satu momen penting dalam dinamika politik lokal yang tidak hanya berdampak pada tata kelola pemerintahan, tetapi juga berpengaruh terhadap persepsi dan aktivitas ekonomi masyarakat, maka di Indonesia kontestasi politik menjelang Pilkada sering kali menimbulkan harapan kecemasan dan spekulasi di berbagai sector, hal ini juga terlihat di Kota Pangkalpinang dimana kemunculan sejumlah bakal calon Wali Kota memicu reaksi beragam dari pelaku ekonomi dan masyarakat umum, reaksi ini tercermin dalam perubahan pola konsumsi, investasi lokal, hingga perilaku pasar informal, dalam konteks ini ekspektasi publik memainkan peran penting dalam membentuk dinamika sosial ekonomi di tingkat local, perubahan ekspektasi baik positif maupun negatif dapat berdampak terhadap stabilitas ekonomi jangka pendek, oleh karena itu penting untuk mengkaji hubungan antara dinamika politik lokal dan pergerakan ekonomi daerah.
Pangkalpinang sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki karakteristik ekonomi yang cukup dinamis dengan dominasi sektor perdagangan, jasa, dan UMKM, stabilitas politik di kota Pangkalpinang saat ini menjadi salah satu faktor penentu kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat, munculnya bakal calon kepala daerah memunculkan diskursus baru di tengah masyarakat, terutama mengenai visi dan misi yang ditawarkan serta dampaknya terhadap pembangunan ekonomi daerah, dalam iklim politik yang mulai memanas, pelaku usaha dan masyarakat cenderung menilai dan memprediksi arah kebijakan yang akan mempengaruhi kegiatan ekonomi mereka, ketidakpastian dan optimisme yang muncul secara bersamaan menciptakan gelombang ekspektasi yang mempengaruhi keputusan ekonomi di tingkat mikro, oleh karena itu kondisi pra-pilkada menjadi fase yang strategis untuk mengamati perubahan sosial ekonomi yang terjadi, fenomena ini menjadi menarik untuk dikaji secara akademis sebagai bentuk respons publik terhadap dinamika politik lokal.
Ekspektasi publik merupakan bentuk harapan kolektif yang dibentuk dari persepsi masyarakat terhadap figur calon pemimpin, rekam jejak politik, hingga narasi pembangunan yang ditawarkan. Ekspektasi ini dapat membentuk keyakinan terhadap masa depan ekonomi, yang kemudian mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat, dalam ilmu ekonomi perilaku ekspektasi publik menjadi indikator penting dalam membaca arah ekonomi suatu daerah, terutama dalam masa transisi politik, jika masyarakat menaruh harapan tinggi pada calon tertentu, maka ada kecenderungan untuk meningkatkan konsumsi memperluas investasi dan meningkatkan transaksi keuangan, sebaliknya, jika publik pesimis terhadap situasi politik, maka akan muncul kecenderungan menahan belanja dan investasi hingga situasi dianggap stabil. Pangkalpinang sebagai kota berkembang tidak terlepas dari fenomena ini, terutama karena masyarakatnya semakin kritis dan terinformasi, oleh karena itu ekspektasi publik dapat dijadikan salah satu variabel kunci dalam menganalisis pergerakan ekonomi lokal.
Pergerakan ekonomi lokal pada masa menjelang pemilihan Kepala Daerah juga sering menunjukkan gejala fluktuatif yang berkaitan dengan sentimen pasar. Pasar tradisional, ritel modern, hingga sektor jasa dapat mengalami perubahan pola permintaan akibat meningkatnya ketidakpastian atau antusiasme politik.elain itu, sektor konstruksi, real estat, dan layanan publik juga sering kali menunggu arah kebijakan baru yang akan diterapkan pasca pemilu, fenomena ini dapat dipicu oleh prediksi akan program-program ekonomi yang akan dijalankan oleh kandidat tertentu, seperti bantuan UMKM, proyek infrastruktur, atau deregulasi perizinan usaha, dengan demikian, calon kepala daerah tidak hanya menjadi simbol politik, tetapi juga menjadi indikator harapan ekonomi di mata public, oleh karena itu peran ekspektasi terhadap figur politik tidak bisa dipisahkan dari respons ekonomi lokal yang terjadi secara paralel. Studi-studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa ekonomi lokal sangat dipengaruhi oleh persepsi terhadap stabilitas dan arah kepemimpinan daerah.
Studi ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana ekspektasi publik terhadap bakal calon Wali Kota Pangkalpinang berdampak pada pergerakan ekonomi lokal dalam konteks pra-pemilihan, dalam konteks ini fokus penelitian diarahkan pada persepsi masyarakat dan pelaku usaha terhadap calon yang telah muncul ke publik, serta bagaimana persepsi tersebut mendorong atau menahan aktivitas ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan instrumen survei yang disebarkan kepada responden dari berbagai latar belakang sosial ekonomi. Variabel-variabel yang dikaji meliputi persepsi terhadap calon, harapan terhadap program ekonomi, serta perilaku konsumsi dan investasi masyarakat, dengan menghubungkan ekspektasi politik dan indikator ekonomi lokal, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran empiris tentang dinamika ekonomi dalam fase politik lokal yang krusial, hasil dari research ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan publik yang adaptif terhadap siklus politik, selain itu, hasilnya juga dapat menjadi rujukan bagi pelaku ekonomi dalam membaca tren yang terjadi.
Konteks lokal Pangkalpinang menjadikan studi ini relevan karena kota ini merupakan pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan struktur ekonomi yang bertumpu pada sektor perdagangan dan jasa, perubahan sekecil apa pun dalam stabilitas sosial-politik dapat memberikan efek domino yang signifikan, selain itu munculnya beberapa figur calon kepala daerah dengan latar belakang yang berbeda-beda baik dari kalangan birokrat, politisi, hingga tokoh masyarakat, menjadi variabel penting dalam membentuk ekspektasi public, media lokal dan sosial media juga memainkan peran dalam membentuk persepsi terhadap calon-calon tersebut, dalam hal ini narasi politik yang dibangun turut memengaruhi respons emosional dan rasional publik terhadap masa depan ekonomi mereka, oleh karena itu pendekatan multidisipliner antara ilmu politik, ekonomi dan komunikasi menjadi penting dalam menganalisis fenomena ini, maka research ini juga memberikan peluang bagi pengembangan teori mengenai perilaku ekonomi-politik di level daerah.
Lebih jauh lagi, research ini memberikan gambaran mengenai bagaimana harapan terhadap kepemimpinan dapat secara langsung maupun tidak langsung menciptakan dampak psikologis kolektif yang mengarah pada perubahan pola ekonomi. Harapan terhadap peningkatan infrastruktur, bantuan modal usaha, penciptaan lapangan kerja, hingga perbaikan tata kelola pemerintahan menjadi faktor-faktor utama yang dipertimbangkan publik dalam menyambut pemimpin baru, ketika masyarakat mempercayai bahwa calon tertentu mampu mewujudkan hal-hal tersebut, maka mereka cenderung lebih percaya diri dalam mengambil keputusan ekonomi, sebaliknya ketika ada ketidakpastian atau ketidakpercayaan, maka akan muncul perilaku wait and see yang dapat memperlambat laju ekonomi local, dalam konteks demokrasi lokal, ekspektasi ini dapat dijadikan tolok ukur sejauh mana calon pemimpin mampu membangun optimisme di tengah masyarakat. Ekspektasi bukan hanya konsekuensi dari kampanye politik, tetapi juga modal sosial yang membentuk gerak ekonomi mikro dan makro di tingkat lokal.
Dengan demikian, pemahaman terhadap hubungan antara ekspektasi publik dan pergerakan ekonomi lokal menjadi penting, terutama menjelang pelaksanaan Pilkada, artikel ini menyajikan landasan teoritis dan empiris mengenai bagaimana dinamika politik memengaruhi perilaku ekonomi masyarakat di Kota Pangkalpinang. Harapannya, hasil research ini dapat memberikan masukan bagi para pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, calon kepala daerah, pelaku usaha, maupun akademisi, selain itu research ini juga dapat menjadi dasar untuk merancang strategi komunikasi politik dan kebijakan publik yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat, diera keterbukaan informasi seperti sekarang, persepsi dan ekspektasi publik memiliki peran strategis dalam menciptakan stabilitas ekonomi yang berkelanjutan, maka dari itu sinergi antara arah kepemimpinan politik dan respons ekonomi masyarakat perlu terus diperkuat, maka research ini menjadi salah satu upaya untuk mendokumentasikan dan menganalisis fenomena tersebut secara ilmiah.