PANGKALPINANG —SUMBERHUKUM.ID Ratusan hingga ribuan warga tumpah ruah di halaman Rumah Dinas Residen Wali Kota Pangkalpinang, Rabu malam (15/10/2025). Sejak matahari terbenam, masyarakat sudah berdatangan — ada yang datang berkelompok, ada pula yang membawa anak-anak mereka — hanya untuk menyaksikan langsung momen serah terima jabatan Penjabat Wali Kota kepada Prof. Saparudin dan Dessy Ayutrisna, pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang terpilih periode 2025–2030.
Udara malam terasa hangat, bercampur dengan aroma kopi dari stan kecil yang disiapkan panitia di pojok halaman. Di tengah gemerlap lampu taman dan dekorasi bernuansa putih emas, suasana menjadi penuh haru sekaligus meriah. Sorak dan tepuk tangan masyarakat pecah ketika pasangan baru itu tiba di lokasi sekitar pukul 19.30 WIB.
Acara malam itu bukan sekadar seremonial pemerintahan, tetapi juga simbol transisi kepemimpinan yang dinanti warga kota. Setelah hampir setahun dipimpin oleh Penjabat Wali Kota, kini Pangkalpinang resmi memiliki pemimpin definitif.
Wajah-wajah masyarakat tampak sumringah. Seorang ibu rumah tangga asal Bukit Intan, Ela (42), mengaku rela datang lebih awal agar bisa menyaksikan langsung momen bersejarah itu.
“Kami senang akhirnya punya wali kota baru lagi. Semoga Prof. Udin dan Bu Dessy bisa membawa perubahan untuk kota ini,” katanya sambil menggendong anaknya yang tertidur di pangkuan.
Dalam sambutannya, Prof. Saparudin — yang akrab disapa Udin — tampak santai namun tetap khidmat. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Penjabat Wali Kota sebelumnya, jajaran Forkopimda, dan seluruh ASN yang telah menjaga jalannya pemerintahan selama masa transisi.
“Ini bukan sekadar pergantian jabatan, tapi amanah besar. Kita akan melanjutkan yang baik dan memperbaiki yang perlu diperbaiki. Mari kita majukan Pangkalpinang bersama,” ujar Udin dengan nada tenang.
Di sela sambutan, terdengar teriakan warga yang memanggil namanya, “Hidup Prof. Udin!” yang langsung disambut senyum dan lambaian tangan sang Wali Kota baru. Suasana yang semula formal seketika mencair — menegaskan karakter Udin yang dikenal hangat dan dekat dengan masyarakat.
Setelah prosesi serah terima jabatan, suasana berubah menjadi lebih santai. Warga berbaur dengan para pejabat yang hadir — mulai dari Sekda, pejabat eselon II, direktur RSUD Depati Hamzah, para camat, lurah, hingga Ketua TP PKK.
Lagu-lagu daerah dan selawat menggema dari panggung utama. Beberapa warga memanfaatkan momen itu untuk berswafoto bersama Wali Kota dan Wakil Wali Kota baru.
“Rasanya seperti pesta rakyat. Semua senang, semua ikut bahagia,” ujar Rahmat (27), seorang mahasiswa Universitas Bangka Belitung yang datang bersama teman-temannya.
Bagi banyak warga, malam itu menjadi simbol harapan baru bagi Pangkalpinang. Di tengah tantangan fiskal dan dinamika ekonomi yang disebut Wali Kota Udin dalam sambutannya siang harinya di DPRD, semangat optimisme justru menguat di kalangan masyarakat.
“Kami percaya, Prof. Udin orangnya visioner tapi tetap sederhana. Beliau sering bilang, ‘Kalau pemimpin tidak turun ke masyarakat, maka ia tidak tahu denyut kehidupan kotanya.’ Itu yang membuat kami yakin,” ujar seorang tokoh masyarakat, Datuk Sutanegara, yang juga hadir malam itu.
Acara berakhir sekitar pukul 22.00 WIB, ditandai dengan doa bersama dan lantunan sholawat. Namun semangat warga untuk bertahan hingga akhir menunjukkan satu hal — bahwa kepemimpinan baru di Pangkalpinang bukan sekadar pergantian nama, melainkan lahirnya kembali harapan tentang kota yang lebih maju dan manusiawi.












