Pemkab Bateng Perkenalkan Digital Farming di Sektor Budidaya Ikan

SIMPANG KATIS, –Sumberhukum.id,  Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) melalui Dinas Perikanan menyalurkan bantuan sarana budidaya ikan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) dan unit pengolahan ikan kepada Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (Poklahsar).

Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis oleh Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, kepada 15 Pokdakan dan 4 Poklahsar dalam kegiatan Temu Teknis Pembudidaya Ikan yang diselenggarakan di Pokdakan Bina Lestari, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Simpang Katis, pada Jumat (13/09/2024).

Algafry menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan upaya Pemkab Bateng untuk mendukung dan mendorong pembudidaya ikan meningkatkan produksi sektor perikanan air tawar dan produk hilirnya.

“Kami berupaya memberikan stimulus kepada para nelayan dan pembudidaya ikan agar terus mengembangkan budidaya ikan, khususnya air tawar, dan memproduksi olahan dari budidaya itu sendiri,” ungkap bupati dalam sambutannya.

Menurut Algafry, Bangka Tengah memiliki potensi produksi subsektor perikanan budidaya yang cukup tinggi.

“Dengan 131 kelompok pembudidaya ikan dan 1.196 orang pembudidaya, kita memiliki potensi besar untuk menggerakkan sektor budidaya ikan dan meningkatkan ekonomi daerah,” ujarnya.

Bupati juga berharap pengembangan budidaya ikan air tawar dapat berkontribusi dalam pengendalian inflasi, terutama sebagai substitusi protein hewani ketika nelayan tidak dapat melaut.

Kepala Dinas Perikanan Bateng, Imam Soehadi, menambahkan bahwa bantuan yang disalurkan kepada Pokdakan dan Poklahsar berasal dari APBD dan DAK tahun anggaran 2024, dengan total nilai sekitar 2,1 miliar rupiah, terdiri dari 1,8 miliar rupiah dari DAK dan 300 juta rupiah dari APBD.

Imam menjelaskan bahwa bantuan ini diharapkan dapat menumbuhkan budidaya ikan air tawar yang tidak hanya kuat dalam produksi tetapi juga mapan dalam hilirisasi produk. Selain itu, Pemkab Bateng juga memperkenalkan konsep digital farming dengan menggunakan mesin autofeeder, bekerja sama dengan perusahaan startup di bidang perikanan, eFishery.

“Dengan mesin autofeeder, pembudidaya dapat memberi pakan ikan secara otomatis kapanpun dan dimanapun,” tambah Imam.

Pada kesempatan tersebut, Algafry juga menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris keluarga nelayan yang telah meninggal dunia, bersamaan dengan kegiatan Temu Teknis Pembudidaya Ikan yang dihadiri oleh narasumber dari BPJS Ketenagakerjaan, Dinas Kelautan dan Perikanan Babel, Perwakilan Bank Indonesia, dan PT. Multidaya Teknologi Nusantara eFishery.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *